20171208

BUDIDAYA MELON


Tanaman melon (Cucumis melo L) merupakan tanaman semusim yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Tanaman melon (Cucumis melo L) mirip dengan tanaman ketimun (Cucumis sativus L). Merupakan tanaman semusim, menjalar di tanah atau dapat dirambatkan pada lanjaran ataupun pada turus bambu. Tanaman ini mempunyai banyak cabang, kira–kira 15–20 cabang. 
Tanaman melon termasuk dalam kelas tanaman biji berkeping dua. Klasifikasi tanaman melon adalah sebagai berkut :
Kingdom                     : Plantae
Subkingdom              : Tracheobionta
                      Superdivisio           : Spermatophyta
                      Divisio                     : Magnoliophyta/Spermatophyta
                      Subdivisi                 : Angiospermae
                      Kelas                       : Magnoliopsida/Dicotyledoneae
                      Subkelas                  : Dilleniidae
                      Ordo                        : Violales
                      Familia                     : Cucurbitaceae
                      Genus                      : Cucumis
                      Spesies                     : Cucumis melo L.
Syarat Tumbuh
       Suhu Optimal Tanaman Melon adalah antara 25-300C. Angin yang bertiup cukup keras dapat merusak pertanaman melon dan hujan yang turun terus menerus juga akan merugikan tanaman melon. Tanaman melon tumbuh baik pada ketinggian 300-900 m dpl.
Kesuburan Tanah
      Tanah yang baik untuk melon adalah tanah liat berpasir yang memiliki lapisan bunga tanah yang tebal, serta banyak mengandung bahan organik untuk memudahkan akar tanaman berkembang. Tanaman melon tidak menyukai tanah yang terlalu basah. Tanaman melon lebih peka terhadap air tanah yang menggenang atau kondisi aerasi tanah kurang baik daripada tanaman semangka.
Penyiapan Lahan
Penyiapan lahan untuk penanaman terlebih dahulu dibersihkan dari sisa tanaman dan sampan, kemudian dilakukan pembajakan dengan kedalaman
20 - 30 cm. Lahan dikering-anginkan selama 5-7 hari. Bila masih ada bongkahan tanah, haluskan dan dibiarkan selama 4-5 hari. Pembuatan bedengan dengan ukuran panjang maksimum 15 m, tinggi 30 -50 cm, lebar 100- 120 cm dan lebar parit 50 - 60 cm. Tinggi dan lebar parit disesuaikan dengan keadaan musim saat penanaman. Pada musim hujan, usahakan tinggi bedengan ± 50 cm, agar perakaran tanaman tidak terendam air sewaktu hujan 

Persemaian
       Bersamaan dengan penyiapan lahan, dilakukan penyiapan benih melon dan pembenihanya. Media tanam yang digunakan adalah tanah yang berasal dari sekitar rumpun bambu. Media dimasukkan ke dalam polybag berukuran 4 x 6 cm dan diietakkan dalam sungkup.

                     Benih yang sudah berkecambah harus segera dibibitkan atau disemai dalam media pembibitan. Penyemaian benih dapat menggunakan kantong plastik bening atau polybag berakuran 7x10 cm. Media semai yang digunakan berapa campuran tanah dan pupuk kandang yang sudah matang dengan perbandingan 2:1. Penanaman dilakukan dengan cara membuat lubang sedalam 2 cm, lalu benih dimasukkan ke dalam lubang, kemudian benih ditutup dengan tanah.
Penanaman
        Bibit tanaman melon siap untuk ditanam saat berumur 10-14 hari setelah semai. Kriteria bibit yang siap tanam adalah jika bibit tersebut sudah memiliki daun 2-3 pasang dan berwarna hijau segar. Penanaman bibit sebaiknya dilakukan pada sore hari, hal ini ditujukan untuk menghindarkan tanaman dari stres karena terik matahari. Sesaat sebelum tanam, media tanam dalam plastik semai disiram sampai basah agar tidak pecah/berhamburan ketika plastik dibuka.
Pemeliharaan
a. Pemasangan Lanjaran
Khusus pada sistem tanam yang dirambatkan, seawal mungkin dilakukan pemasangan lanjaran dari bilah bambu ukuran panjang lanjaran 175 cm -200 cm dan lebar 3-4 cm, dipasang berjajar dekat batang tanaman melon, sehingga membentuk segitiga.

b. Pengairan
    Pemberian air pada tanaman melon sangat bergantung pada musim yang sedang berlangsung dan fase pertumbuhan tanaman. Musim hujan tidak perlu dilakukan pengairan, tetapi saluran-saluran drainase harus diperbaiki agar tidak terjadi penggenangan air hujan disekitar tanaman.
c. Penyulaman
        Sejak bibit berumur lima hari setelah tanam, pertumbuhan bibit harus selalu dipantau. Apabila ditemukan bibit yang mati atau lamban pertumbuhannya, maka harus segera diganti dengan bibit yang baru dan pertumbuhanya bagus.
       Kegiatan penyulaman sebaiknya dilakukan pada sore hari agar tanaman tidak mengalami stres karena panas matahari. Pada saat bibit sulaman ditanam, akar-akar belum mampu secara langsung berfungsi sempurna, terutama dalam menyerap air, sehingga bila terkena panas matahari akan mudah kehilangan air dan tanaman menjadi layu
d. Sanitasi
         Pengendalian gulma dilakukan pada saat gulma mulai tumbuh. Gulma yang tumbuh di sepanjang parit di luar lubang tanam dibersihkan dengan sabit, cangkul atau secara manual (tangan) minimal seminggu sekali. Pembersihan gulma pada lubang tanam dilakukan secara intensif minimal 3 hari sekali
e. Pemupukan
      Pemupukan bertujuan untuk menyediakan hara - hara yang dibutuhkan tanaman bagi pertumbuhan tanaman dan produksi buah yang berkualitas tinggi, yang tidak dapat disediakan oleh tanah pada lokasi penanaman. Mengacu pada hal tersebut maka dosis tepat pupuk tergantung pada tingkat kesuburan tanah. Pupuk utama yang harus disediakan adalah pupuk Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K)
f. Pemangkasan
     Pemangkasan dilakukan untuk membuang calon tunas (cabang) yang merugikan, terutama tunas yang muncul di ketiak daun, untuk mendapatkan pertumbuhan vegetatif yang maksimum sehingga pertumbuahan tanaman optimum. Pemangkasan cabang dilakukan dari ruas  pertama  sampai  dengan  ruas  ke  8 dan di  atas  ruas  ke  11  dengan menyisakan satu helai daun.
g. Hama dan Penyakit
      Untuk mencegah penyebaran patogen/hama melon, perlu dilakukan  pemantauan setiap hari. Pengenalan gejala serangan harus dikuasai oleh petani. Hal ini untuk mencegah perluasan serangan patogen/hama ke seluruh area pertanaman. Adapun jenis-jenis patogen yang biasanya menyerang tanaman melon adalah Fusarium, Pseudoperonospora, Erysiphe, bakteri virus, nematoda serta beberapa cendawan tanah penyebab busuk akar seperti Pythium, Phytophthora, Sclerotium dan Sclerotinia serta Verticillium. Sedangkan hama yang dapat menyerang tanaman melon adalah kutu daun Aphis, kumbang mentimun, ulat pemakan daun, ulat perusak buah, lalat buah Dacus, tungau serta trips.

Panen dan Pasca Panen
    Panen dilakukan pada pagi hari, antara pukul 08.00-11.00 karena panen pada pagi hari mengurangi kelayuan buah akibat panas matahari. Batang tempat tangkai dipotong hati-hati dengan pisau sehingga membentuk huruf T dan diletakkan miring agar getah tidak menetes pada buah. Buah yang sudah dipanen disimpan dalam wadah dan diletakkan di tempat yang terlindungi dari sinar matahari langsung.

     Kegiatan yang dilakukan setelah panen di antaranya adalah sortasi dan pengkelasan. Kriteria melon yang bagus adalah kulitnya mulus,  bentuk normal, tidak cacat karena hama dan penyakit, tidak ada noda getah, serta tidak ada luka memar.
   Penanganan pasca panen buah melon sangat berpengaruh terhadap kualitas akhir buah tersebut. Kualitas buah yang baik pada saat panen akan menjadi rendah apabila penanganan pasca panen dilakukan dengan tidak memperhatikan faktor yang mempengaruhi proses kerusakan buah. Proses pasca panen meliputi sortasi, grading, penyimpanan, pengemasan dan pengangkutan. Apabila proses pasca panen tersebut dilaksanakan secara baik, maka kualitas buah yang dipanen juga akan baik. 



1 komentar:

  1. Anonim12.30

    Vampires in the Enchanted Castle casino - FilmFileEurope
    Vampires in the Enchanted 바카라 사이트 Castle Casino. Vampires ventureberg.com/ in the Enchanted Castle apr casino Casino. Vampires in the Enchanted Castle Casino. Vampires in the Enchanted febcasino Castle Casino. Vampires in the nba매니아 Enchanted

    BalasHapus